Setelah hadirnya Nidji dan Teza Sumendra di closing Forsi tahun lalu, Forsi 2017 kembali menghadirkan bintang tamu yang tak kalah serunya mengguncangkan GOR Jati Universitas Padjadjaran pada 10 November lalu, yaitu SORE dan NAIF dan band-band lainnya. Meskipun malam itu hujan turun cukup deras, tidak menjadi penghalang bagi para penonton untuk tetap datang karena band-band itu telah menghipnotis dengan lagu-lagu nya yang sedang in. Sebagian orang sepakat menganggap Forsi tahun ini lebih seru dan lebih baik tak hanya karena bintang tamunya yang sesuai dengan selera mereka namun acaranya itu sendiri juga lebih ditekankan pada main event yaitu perlombaan dan pertandingan antar fakultasnya.
Ada 3 cabang perlombaan dalam Forsi ini yaitu olahraga, seni, dan keilmuan. Bidang olahraga meliputi sepak bola, futsal, basket, voli, badminton, wall climbing, dayung, catur, tenis meja, dan dota. Di bidang seni ada tari tradisional, solo vocal, musikalisasi puisi, band, melukis, vocal group, teater, modern dance, short movie, dan fotografi. Dan untuk bidang keilmuan ada 4 perlombaan yaitu debat, essay, PKM, dan speech.
Menurut project officer Forsi 2017, Brandon Erlando Ramadhan Kiala dalam wawancara yang dilakukan oleh tim The Journalist FKG Unpad, Forsi yang bertemakan “UNITE” ini lebih baik dari sebelumnya dan berharap bisa menjadi acuan untuk tahun-tahun ke depannya. Bertemakan Unite karena dengan adanya acara forsi ini, bisa mempersatukan 16 Fakultas yang ada di Unpad dalam satu event dalam rangka bersilaturahmi untuk saling mengenal antar fakultas, karena hanya melalui acara inilah sehingga bisa dikatakan mampu menyatukan semua fakultas dalam waktu yang panjang. Di samping itu, Forsi ini tetap mempunyai tujuan utama yaitu sebagai ajang untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa Unpad agar lebih terpacu untuk ke depannya sehingga bisa menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Begitu pun menurut ketua BEM Kema Unpad yaitu Novri Firmansyah, Ia memberi tanggapan bahwa Forsi tahun ini cukup dikatakan berhasil karena lebih mengutamakan main event dan pada closingnya pun mengutamakan apresiasinya. Ia juga beranggapan bahwa Forsi ini sebenarnya tidak wajib untuk ada, tapi penting untuk diadakan, alasannya karena dengan pendapat yang sama yaitu sebagai ajang untuk mencari sparing partner dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri mahasiswa.
Selama keberlangsungan acara Forsi ini pun dikatakan lancar dan cukup sportif. Juga sangat bisa dirasakan kebersamaan setiap fakultasnya dalam mendukung jagoan-jagoannya dengan berbagai yel-yel yang disuarakan.
Setiap acara tentunya diharapkan harus lebih baik lagi untuk ke depannya, begitu pun acara Forsi ini yang diadakan setiap tahunnya. Semoga ke depannya bisa lebih memperbaiki yang harus diperbaiki dan semoga bisa lebih menyatukan semua fakultas di Unpad sehingga lebih erat ikatan persaudaraannya.
(Anna/Ghina/Gita /Aul)